Asyiknya Liburan Ke Kampung Halaman Mas Guntur di Pandeglang

Jumat, 30 Maret 2012

| | | 0 komentar
Awal bulan Maret 2012, temen-temen kantor gw sudah punya rencana untuk vacation pada tanggal 23 Maret 2012. Ide rencana liburan adalah gw dan Mba Tyas. Tapi, sayangnya masing-masing temen kantor Berbeda-beda keinginan untuk liburannya, seperti: Mba Tyas berencana liburan ke Cibodas sambil menikmati Bunga Sakura yang berguguran, Gw dan Nebrow berencana liburan ke Bandung sedangkan Hety berencana liburan ke Dufan.

Daripada pusing-pusing berbeda keinginan alias tidak satu tujuan liburannya maka Gw dan Mba Tyas mengumpulkan anak-anak untuk bermusyawarah dengan maksud Problem solving. Kita berkumpul di dekat mushola kantor KPI lantai 6 dan berakhir sepakat untuk liburan ke Cibodas sambil memandangi Bunga Sakura yang berguguran. Soal armada mobil pakai mobil Mba Tyas.

Beberapa Minggu kemudian, rencana berubah lagi karena Mba Tyas mengajak kawan-kawan liburan ke Pandeglang (kampung halaman Mas Guntur). Mba Tyas sudah berbicara dengan Mas Guntur “ada apa aja di Pandeglang???.” “Disana kita bisa mancing, makan ikan bakar dan ke pantai.” Jawab Mas Guntur. Kalau gw sih ok,ok aja. No Problemo!!!. “Tapi anak-anak yang lain bagaimana yah???”. Pertanyaan gw dalam hati. Alhamdulillah yah sesuatu, ternyata anak-anak juga setuju pendapat dari Mba Tyas.
Tanggal 22 Maret 2012, gw masuk pagi tukeran shift sama Fate karena doi lagi ke luar kota, biasa pengantin baru. Honeymoon gitu loh!!. Tak lupa gw jemput Mba Tyas ke rumahnya untuk pergi bareng ke Kantor. Jam sudah menunjukkan 12 siang waktunya pulang kantor. Sebelum gw nganterin doi ke rumahnya kita mampir dulu untuk beli kue lapis legit di dekat rumah doi buat oleh-oleh Mas Guntur. “Id, kira-kira beli kuenya 1 atau 2 ???”. Tanya Mba Tyas. “ Gimana kalo 2 aja. Soalnya, ntar gw mau beli kue Amanda 2 di Mercubuana”. Jawab gw. “ok deh!”. Jawab Mba Tyas.
 
            Sesampai di rumah Mba Tyas, gw pulang ke rumah untuk rehat sejenak karena cuaca panas banget. “Mungkin, Nanti sore aja deh beli kue Amandanya.” Pikir gw. Tak berasa sore pun tiba. Gw beli Kue Amanda, qetela singkong, kacang garuda dan silver queen 2, satu untuk pembokat dan satu lagi untuk Hety di Pandeglang (hehehehe, So sweet).

            Malam hari sekitar pukul 21:30 gw bergegas untuk ke rumah Mba Tyas karena nanti anak-anak pada berangkat dari rumah Mba Tyas. Lama menunggu anak-anak di rumah Mba Tyas, akhirnya anak-anak yang di tunggu datang juga dan Pak H. Royhan bersama anak dan istrinya ikut juga ke pandeglang dengan membawa mobil sendiri.

Waktu menunjukkan 23:00 wib lewat. Berangkatlah kita ke Pandeglang dan yang mengendarai mobil adalah Mas Budi. Di mobil, kita Bercanda ria, saling main ceng-cengan dan tertawa terbahak-bahak. Mobil melaju begitu cepatnya sehingga kita tak terasa sudah keluar dari tol tapi sebelumnya kita sempat rehat sejenak di Pom Bensin Cikupa sembari foto-foto. Kini, kita memasuki hutan-hutan yang begitu lebat. 

“Kalian, berdoa aja yah memasuki daerah hutan ini karena Pandeglang itu masih provinsi Banten, masih banyak mistik di sini. Lagi itu aja gw sama Guntur pernah dengar suara orang lagi nyanyi padahal kaga ada yang nyanyi ketika gw memasuki hutan ini.” Ucap Mas Budi. Serentak itu pula anak-anak cewek pada ketakutan. “iihh, uda donk Mas Bud, bikin orang jadi parno aja!.” Tutur Yuni (temen gw cewek yang paling takut gelap dan hantu). “Loh, aku serius.” Jawab Mas Budi. Semakin menelusuri hutan paling dalam, tiba-tiba gw dengar suara sinden lagu Jawa secara sekilas. Bulu kuduk gw merinding, hormon andernalin gw naik, jantung gw berdetak kencang dan hampir saja gw mengeluarkan air mata karena ketakutan.

“MAaaas BuUUD, maO tAaAnya deEEH, MmmassS Bbbud, MAAoooo TaYa dEh!!.” Tanyaku dua kali sambil terbata-bata. “Iya mao tanya apa??”. Jawab anak-anak secara bersamaan. “Tadi Aku denger sinden lagu Jawa, kalian pada denger ga??”. Tanyaku ke anak-anak. “Gaa!!.” Jawab anak-anak. “Makanya, gw khan dah bilang, kalian baca-baca doa tapi kalian masih bercanda aja”. Ucap Mas Budi. “Perlu saya nyanyiiin ga, Mas Bud??”. Tanyaku. “Gaaa!!!”. Jawaban serentak dari anak cewek. Alhamdulillah, sampai juga di rumah Mas Guntur sekitar jam setengah 2 pagi lewat. Kita disuguhi ikan bakar, nasi, soup ayam, sambel kacang. Wah Mantap deh!!. 

Pagi hari tanggal 23 maret 2012. Mancing di rumah Nenek Mas Guntur. Rumahnya memang lumayan besar bak asrama. Di belakang rumahnya terdapat empang ikan dan sawah. Rumah Neneknya juga di tempatin untuk mahasiswa-mahasiswi yang sedang KKN (Kuliah Kerja Nyata). Kemarin malam, kita juga tidur disini. Habis mancing, kita makan siang dengan lauk ikan yang kita pancing. Wiihh ajib banget deh!!. 

“Allaaaahu Akbar, Allaaaaahu Akbarrrr”. Suara muadzin terdengar. Waktunya kita sholat Jumat dulu bagi kaum pria. Jarak rumah Nenek Mas Guntur begitu dekat dengan Masjid yah ibarat cuman jalan tujuh langkah doank. Ada hal yang harus dikritisi di Masjid Nenek Mas Guntur yaitu tentang ceramahnya berbahasa Arab. Kenapa mesti berbahasa Arab??? Sedangkan makmunnya adalah orang-orang Indonesia yang mayoritas fasih berbahasa Indonesia dibandingakan berbahasa Arab. Padahal Rasulullah saw mengajarkan kepada umat-umatnya agar bebicara sesuai dengan bahasa yang di mengerti. Hal ini senada dengan hadisnya yaitu “Aku berbicara sesuai dengan bahasa yang dimengerti”. (Sabda Rasulullah).

Sholat Jumat selesai, kita pun langsung go to Anyer Beach dengan membawa 2 mobil. Satu mobil Kijang milik Mba Tyas yang isinya dihuni oleh Eko, Mas Budi, Mba Tyas, Hety, Yuni, Andre, Ame dan gw sedangkan mobilnya yang satu adalah Avanza milik Pak Haji Royhan yang isinya keluarga Pak Haji (istri dan dua anaknya) dan Mas Guntur, istri, adik ipar dan keponakannya.

Di sana kita berfoto-foto narsis, bercanda, bermain bola, makan ikan bakar lagi. Ada hal yang bikin kita ngakak yaitu saat anak-anak berfoto di saung. Gw dari jarak jauh berlari ke saung dengan maksud join sama anak-anak yang lagi foto-foto di saung. Ketika gw naik saung memang terdengar suara Krek, krek tapi tidak ada yang aneh alias berjalan seperti normal. Namun, ketika Mba Tyas memanggil saya agar pindah posisi di samping Hety. Belum kaki gw melangkah di samping Hety. Tiba-tiba saungya ambruk. Gw dan anak-anak ketawa ngangkak. Ya sudah foto-fotonya ga dilanjutkan lagi karena ada kesalahan teknis, sekian dan terima kasih. Hihiihihiihihiihhii.

Nangkep ikan kecil-kecil di pinggir pantai bersama anaknya Pak Royhan sudah dilakukan, bermain bola di pantai sudah, makan ikan bakar juga sudah dilakukan. Apalagi berfoto-foto narsis pastinya ga pernah dilupakan moment yang satu ini. Jadi, apanya donk aktivitas yang belum dilakukan. Hmmmhmhmh, apa yah??? Kasi tahu ga yah??. Hehehehehe. Juzt kidding. Aktivitas yang belum dilakukan adalah naik perahu. Ini dia moment yang paling gw suka. Perahunya begitu kecil, panjang, tidak lebar, kiri-kanan terdapat penyeimbang bak dua sayap pesawat terbang dan di atasnya terdapat atap yang berbahan terpal .

Penumpang yang pertama naik ke perahu adalah Mas Guntur, di ikuti Ame, Hety, Yuni, Mba Tyas, Lina (adik iparnya Mas Guntur). Ketika, Lina menaiki perahu. Ku meraih tangannya untuk membantunya naik ke perahu. Memang sejak gw turun dari mobil. Gw merasa ada Chemistry antara gw dan dia. Gw memandang dia dan dia pun menoleh ke gw dengan malu-malu. Sejak itulah, Gw pun meminta izin kepada Mas Guntur untuk berkenalan dengan Lina. Kulit Lina memang seperti kebanyakan orang-orang Sunda yaitu Putih bersih tapi khusus untuk Lina. Dia dihiasi oleh tahi lalat yang menempel di bibirnya.

Ahhh, kenapa sih omongannya mengarah ke adik iparnya Mas Guntur???. Lalu bagaimana cerita seru-seruan di Perahu???. Ok, kita lanjutkan ceritanya. Para penumpang sudah semuanya menaiki perahu. Ada 12 penumpang yang menaiki perahu yang begitu kecil, panjang dan sempit (tidak lebar) yakni Mas Guntur, Ame (mereka berdua duduk di pojok paling depan kepala perahu), Hety dan Yuni (duduk di bangku pertama di depan), Lina dan keponakannya yang masih bocah laki-laki (duduk di tengah dengan posisi menghadap berlawanan ke belakang ), gw dan Mba Tyas (duduk menghadap di bangku urutan kedua di belakang dengan posisi menghadap berlawanan ke belakang), Eko (sebagai pendayung duduk di bangku pertama di belakang), kemudian Pak Royhan duduk di belakang paling pojok sembari menggendong anaknya yang masih balita. 

Karena perahu yang kita tumpangi tanpa mesin dan juga tanpa layar angin hanya bermodalkan dorongan tenaga seorang bapak tua yang empunya perahunya tapi sayang sekali di dorong tetap saja tidak bisa bergerak karena penumpangya ada 12. Untungnya Mas Budi dan Andre membantu yang empunya perahunya. Perahu pun bisa di dorong. Namun, kita merasakan perahunya goyang kiri dan kanan disebabkan tidak seimbang alias kelebihan muatan dan menabrak karang sehingga anak-anak cewek pada ketakutan dan berteriak-teriak. Di saat itulah dari belakang pinggang saya. Saya merasakan sesuatu. Yah sesuatu itulah tangan dari Lina yang memegangi pinggang belakang saya sampai ke perut. Satu hal yang perlu di pertanyakan kenapa Lina memegang pinggang belakang saya???. Apa mungkin karena dia ketakutan???. Kalau Seandainya ketakutan Dia bisa memegangin badan perahu di sampingnya atau memegangin Mba Tyas yang ada di depannya. Kenapa harus memegang pinggang belakang saya yang posisinya jauh dari dia???.

Ahh, sudahlah tidak usah dipikirkan. “Tolong di bantu yah!!.” Teriakku. “Sudah Saidddd jangan berisik!!!!, Diem aja!!.” Sahutan kasar dari Mba Tyas yang wajahnya begitu terlihat pucat karena ketakutan. Walaupun, perahu yang kita tumpangin goyang ke kiri dan ke kanan masih sempat-sempatnya kita narsis berfoto ria. Perahu sudah menepi di daratan menandakan selesailah petualangan sinbad kita. “hmmmmm, kenapa perahunya di dorong tidak sampai ke tengah laut, khan lebih seru kalau sampai ke tengah laut????.” Pikirku dalam hati. Memang perahu yang kita tumpangi tidak sampai ke tengah-tengah laut hanya di pinggir-pinggir pantai saja.

“Selamat tinggal Pandeglang.” Itulah ungkapan terakhir ku di pesisir pantai karena setelah ini kita akan pulang ke Jakarta. Namun, kita harus pamit terlebih dahulu di rumah Mas Guntur bersama keluarganya dan tak lupa juga membawa oleh-oleh empink manis khas Pandeglang yang di belikan oleh Mas Guntur untuk dibagikan ke anak-anak. Jakarta Aku Kan Kembali.

Bunga Mawar Putih

Minggu, 19 Februari 2012

| | | 0 komentar

 Puisi

Pagi Buta, Di saat Mata Hitamku pertama kali melihat Bunga Mawar Yang Indah
Bunga Mawar Berwarna putih bak mutiara yang berkilau-menyilaukan Mata Hitamku
Bunga Mawar itu bak Kembang Desa karena Bunga itu dikelilingi oleh Bunga Parasit
Bunga Mawar yang dapat menyejukkan hati seseorang

Siapa saja yang melihatnya pasti orang tersebut takjub dan tertarik untuk mengambil hatinya
Aku Pun jatuh cinta karenanya dan ingin juga memperebutkan Hatinya
Beramai-ramai Para Pria ingin mengambil Bunga Mawar itu dengan rayuannya
Beramai-ramai juga Para Pria berharap bisa mendapatkannya
Aku Pun juga Demikian Halnya

Sukar, Susah, Sulit atau Apalah??? Yang menjadikan Bunga Mawar itu menjadi Banyak Pesaingnya
Satu demi Persatu Para Pesaing Pria itu pun Mundur dan menyerah karena tak bisa taklukkan hatinya
Aku Tetap bersemangat dan Pantang Menyerah Untuk mendapatkannya
Namun, Aku Pun mulai Resah dan khawatir tidak bisa mendapatkannya

Lama-kelamaan Aku Pun Baru Menyadari
Ternyata Bunga Mawar putih itu tumbuh di pekarangan Rumah Orang yang sudah menjadi Pemiliknya
Seandainya, Engkau Tumbuh di Semak-belukar yang belum ada Tuan Pemiliknya
Aku akan mengambil-Nya dan Merawat-Nya untuk menjadi Pelipur Lara Hatiku.

V.M.J

Rabu, 15 Februari 2012

| | | 0 komentar
Hi, Guys

Today, gw stress banget bukan karena lantaran pekerjaan yang menumpuk tapi dikarenakan gw terkena "VMJ". VMJ, Apaan tu?? mungkin agan-agan sekalian ada yang bertanya mengenai VMJ ini. Okelah kalau begitu gw akan kasih tahu lu. Virus Merah Jambu (VMJ)  itu adalah jatuh cinta sama wanita. Nah, disini gw  terkena VMJ.
 Emang susah sih orang terkena virus ini. Kemana-mana selalu mikirin Doi,entah itu kita lagi shopping, kuliah, kerja, ngumpul ma teman, atau berpergian. Segala sesuatunya dia, dia dan dia yang selalu terbayang di dalam pikiran kita. gw inget banget kata pepatah Jawa dulu. Pepatah Jawa mengatakan "Ada 3 hal yang penting diingat oleh manusia jika hal ini diabaikan maka manusia akan khilaf dan sombong, yakni; Tahta, Harta dan Wanita (3 Ta)."
 Ternyata gw sendiri terkena dari salah satu 3 Ta yaitu wanita. Gara-gara wanita inilah menjadikan gw khilaf dengan hal-hal yang lainnya seperti; masalah waktu dimana gw kurang menghargai waktu. Waktu yang sangat berharga tiapdetik, tiap menit hingga tiap jamnya telah membuat gw malas untuk mengerjakan aktivitas yang sangat bermanfaat dan juga membuat gw buang-buang waktu dengan tidur, main game dan bepergian. Yang hanya ada di pikiran gw adalah dia, dia dan dia (wanita).
Bukan hanya waktu saja tapi masalah agama. Gw khilaf dengan Allah swt (sang khalik). Gw adalah orang yang munafik. Bagaimana gw bisa menjadi orang jujur??? kalau cinta gw melebihi cintanya Allah swt (nauzubilah)  padahal gw sudah janji dan komitmen ketika Iftitah, kita membaca " Inna salaati wa nusukii wa mahyaayaa wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bizdaalika umirtu wa ana minal muslimin".
Translate: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya semata-mata bagi Allah, Tuhan Semesta alam ".
Sungguh gw adalah orang yang Munafik. Gw mengingkari agama gw, semata-semata Sholat, ibadah, dan mati gw itu hanya tertuju pada wanita yang gw cintai. Cinta itu memang seperti Hantu. Banyak orang yang membicarakannya dan memikirkannya tapi tidak dapat mengenggamnya. Ya Allah, Maafkanlah atas kekhilafan ku ini, Jagalah hawa nafsuku dari godaan setan yang terkutuk. Ya Allah, Aku tahu bahwa Bidadariku di Surga lebih cantik dari ciptaan-Mu di bumi ini maka sabarkanlah aku dalam memerangi hawa nafsuku yang kotor ini.


Pertama kali dalam sejarah Gw ke Plaza Semanggi

Senin, 13 Februari 2012

| | | 0 komentar
On February, 5, 2012
        
            Hi Guys! Pernah dengar kata pepatah “Dunia tak seluas daun kelor???.” Bagi gw pepatah ini emang benar kenyataannya. Ini terjadi pada karyawan baru di kantor gw yang bernama T.H.M. Dia adalah teman SMP dan sekaligus tetangga gw. Hari ini gw mao ngajak doi untuk pergi karoke di Plasa Semanggi bersama teman-teman kantor lainya, seperti; D.R.C dan H.N. Gw janjian ma T.H.M di rumah beliau jam 11 pagi soalnya kalau janjian di rumah gw. Wah bisa berabe deh ma nyokap gw. Bisa-bisa gw ditanyain macam-macam!.  
Diperjalanan kami mengobrol tentang kantor gw, yah misalnya; mengenai aturan kantor gw sampai-sampai masalah tempat kerja gw yang dulu. Tak terasa waktu begitu cepat mengantar kita di Mall Plasa Semanggi (Plangi). Di parkiran motor Plangi, gw bbm-in D.R.C dan H.N. Kebetulan mereka  berdua naik dalam satu busway.Hhhuuufff, ternyata mereka belum sampai di Plangi. Lantas, gw dan T.H.M ke Inul Vista dulu untuk reservation tempat.
Di Inul Fizta. Gw minta reservation tempat 2 jam kepada karyawatinya. “Permisi Mba. Saya boleh reservation tempat selama 2 jam ga???.” Jawab Karyawati Inul Fizta. “Untuk berapa orang Mas??.” Tanya Karyawati. “Untuk 4 orang, bisa ga Mba??.”. Kemudian Mba tersebut berkata “Maaf Mas untuk 4 orang ga bisa. Bisanya kalau 10 orang”. Ya sudahlah, sejak penolakan itu gw bbm-in D.R.C dan H.N. Kebetulan D.R.C dan H.N sudah di dalam lift mau menuju ke inul Fizta lantai 6.
Gw dan T.H.M duduk di sofa inul Fizta untuk menunggu mereka. Jelang beberapa menit, pintu lift terbuka dan mereka keluar bak Jin yang keluar dari lampu Aladin apabila digosok oleh tuannya. Hal yang pertama yang mereka lihat adalah T.H.M karena mereka ingin tahu siapa sih nak baru yang di boncengin ma gw. Gw membuka perkenalan T.H.M kepada mereka. “ Tyas dan Het kenalin nih T.H.M analis baru kantor kita”. “Id, pacar lu yah???.” Serentak mereka bertanya seperti itu. Mendengar pertanyaan itu gw terkejut, “Bukan, Tetangga dan juga teman SMP gw”. Jawab gw.
Sehabis acara perkenalan sama T.H.M. Kita lunch di D’Cost. Baru pertama kali gw makan di D’Cost. Tenyata harga teh manis cuman Rp 250,- bandingkan aja di Solaria, GM, R.M Padang. Jangan jauh-jauh deh bandingin di Solaria, GM dan R.M Padang. Wong di warteg aja masih mahalan warteg. Hehehehhehee. Lunch selesai kami solat zuhur. Setelah solat zuhur. Kita menuju Inul Fizta lagi untuk  karokean selama 2 jam.
Hhmmm, kata orang-orang kalau karokean itu bisa melepaskan kejenuhan dan stress akibat tekanan hidup dan persoalan sehari-hari yang mereka alami. Well, itu adalah pendapat orang lain tapi bagi gw, karokean itu membuat gw jenuh dan ngantuk bukan karena suara gw jelek dan ga bisa nyanyi (emang bener sih, hehehe). Namun, gw lebih suka menulis dan membaca buku novel maupun buku cerita. Oleh karena itulah, ketika gw karoke gw merasa pusing. Untungya gw ga bernyanyi terlalu banyak dan untungnya juga sudah 2 jam berlalu untuk menyudahi karokean kita.
Karokean selesai gw dan T.H.M bersay good bye sama H.N dan D.R.C di penghujung pintu keluar Plangi. Pas pulang dari Plangi, gw sebenarya ga tao jalan pulang, gw tanya sama T.H.M sama aja bahkan dia lebih parah lagi ga tahu jalan-jalan di Jakarta. Yasudahlah kita Percaya diri aja kalau pun tersesat toh bisa nanya sama orang-orang.
Pulang dari arah Jalan Sudirman…eehhh, ga taonya tembusannya di Blok M. Nah, kalau daerah ini baru gw tao. Gw dan T.H.M mampir sebentar ke Taman Barito Blok M untuk sekedar foto-foto walaupun kita hanya berdua tapi tunggu dulu itu hanya sebatas teman saja. Hehehehhehe.
Itulah pengalaman gw pertama kali Jalan-jalan di Plasa Semanggi. Kalau Lu pada punya pengalaman serupa dengan gw, yah semisal lu baru pertama kali mengunjungi mall. Tulisankanlah pengalaman lu di blogger atau diary lu.

Syeikh melamar gadis cantik dengan dua buah kurma kering

Rabu, 04 Januari 2012

| | | 0 komentar
Tanggal 9 Desember 2011

Tanggal 28 November 2011 yang lalu, gw mengkunjungi toko buku Gramedia Matraman. Sudah lama gw ga ke Gramedia Matraman lagi. Walaupun gw terpaksa ke toko buku pada tanggal tua ini karena temen kerja gw ultah. Rencananya sih gw akan beli buku untuk kado ultahnya dia.
Di Gramed gw memilih buku motivasi karena sewaktu gw ke toko buku bersama dia. Dia sempat bilang sama gw  bahwa buku judul ini sangat bagus. Makanya gw beli buku ini untuk kado ultah dia. Singkat cerita, setelah memilih kado dia, gw sempat lihat buku-buku agama islam. Ada buku islam yang isi babnya sangat menginspirasi gw yakni cerita tentang syeikh melamar gadis cantik dengan dua buah kurma kering. Berikut di bawah ini penulis akan menceritakanya:

Syeikh melamar gadis cantik dengan dua buah kurma kering

Al kisah seorang syeikh ingin melamar gadis cantik. Namun, ayah putri gadis cantik tersebut berkata “Kalau kau ingin melamar putriku ini, mahar apa yang ingin kau berikan kepada putriku???”. Lalu Syeikh menjawab “Dengan dua buah kurma kering”. Lantas ayah putri tersebut marah besar karena jawaban syeikh tersebut dianggap menghina.
“Mengapa kau berani memberikan mahar dua buah kurma kering kepada putriku yang cantik??”. Tanya Ayah putri itu. Dengan tenang Syeikh menjawab “Wahai Bapak memang putri anda itu cantik namun ketahuilah wajah cantik putri anda lama-lama akan keriput seiring dengan bertambahnya usia. Kecantikan itu hanya bersifat sementara tapi kecantikan di dalam hati itu bertahan lama sampai tua sekalipun”. Maka wajah ayah putri tersebut merasa malu akan kesombongannya karena telah membanggakan putrinya yang cantik.
           
            Untuk wanita cantik, penulis menyarankan agar tidak bersikap sombong terhadap pria yang ingin melamar anda, jika pria yang melamar anda dikarenakan agamanya dan akhlaknya maka terimalah dulu, cocok dan tidak cocok itu soal belakangan sebab sesuatu yang kamu benci belum tentu itu tidak baik buat Allah, sebaliknya sesuatu yang kamu sukai belum tentu itu baik buat Allah. Allahlah yang Maha mengetahui segala sesuatu yang ada di langit maupun di bumi. Dan jika anda menolaknya maka kecantikan anda adalah murah harganya dibandingkan kecantikan di dalam hati (inner beauty).
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ