Kenapa Tuhan menciptakan wajahku jelek???

Minggu, 30 Oktober 2011

| | |
Terkadang kita sering mengeluh mengenai fisik kita dan  bertanya kepada diri sendiri atau Tuhan "Tuhan itu ga adil, kenapa kakakku atau adikku, teman-temanku diberikan wajah tampan/cantik sementara aku diberikan wajah jelek???", "Tuh liat enak yah! kalau jadi dia, dikagumin sama cowo-cowo karena dia cantik", "Seandainya wajah saya seperti artis ini, mungkin cewe manapun nempel sama gw, sayangnya wajah gw ga seperti dia".

Penulis pun pernah mengalami hal serupa di atas. Apakah kita pernah berpikir bahwa sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya. Hal ini senada dengan firman Allah SWT "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya". (At Tiin; 4). 

Jadi, Allah SWT menciptakan kita lain dari satu dengan yang satunya agar dunia ini indah dan keindahan itupun harus dihiasi dengan perbedaan, entah itu dari bentuk fisik maupun bakat kita. Bayangkan seandainya dunia ini diciptakan semua rambut manusia itu ikal tidak ada yang kribo maka kita pun merasa ada yang kurang dalam hidup ini atau kita akan bosan memandang rambut itu melulu setiap harinya.

 "Perbedaan itu indah" itulah sabda Rasulullah yang pernah saya dengar dipengajian maupun di majelis taklim. Perbedaan itu bak" sayur tanpa garam" maksudnya hidup ini terasa hambar jika Allah SWT menciptakan manusia tidak beda dari satu dengan yang lainnya. Lagi juga Allah swt itu melihat manusia bukan dari bentuk rupa maupun kekayaannya melainkan hati dan amal kita sebagaimana Rasulullah bersabda "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan kekayaanmu tetapi Allah melihat hati dan amalmu". (HR Muslim).


Sudah sepatutnya kita tak usah mengeluh. Kita seharusnya mensyukuri nikmat Allah atas apa yang diberikan kepada kita dan yakinlah bahwa Allah SWT mempunyai rencana lain dalam penciptaan diri kita. Di bawah ini penulis akan mengkisahkan cerpen Raksasa cebol :


Raksasa Cebol
Oleh Zaenal Radar T.

Bebu adalah raksasa yang tinggal di lereng gunung berapi. Tidak seperti raksasa lainnya, Bebu bertubuh bulat dan pendek. Itu sebabnya, Bebu jarang sekali bergaul dengan raksasa lain. Ia merasa malu setiap kali bertemu mereka.

"Hahahaaa.....ada raksasa cebol. Begitulah julukan buat bebu. Jika Bebu ke pasar, hampir semua raksasa di sekitarnya menatapnya aneh. Di saat panen tiba, Bebu juga diejek. Di saat itu, para raksasa memetik buah dengan mudah. Sementara, Bebu merasa kesulitan karena tubuhnya pendek. "Sudahlah Bebu, kamu tidak usah memetik buah. Kamu makan aja!" Begitulah yang diucapkan raksasa lain. 

Bebu sedih sekali memikirkan nasibnya yang malang. Ia sering menyendiri dan melamun. "Kenapa aku terlahir seperti ini?" tanya Bebu pada dirinya sendiri. Bebu heran. Di keluarganya, tak ada yang memiliki tubuh seperti dirinya. Ayah dan ibunya bertubuh tinggi besar seperti raksasa pada umumnya. Apalagi kakaknya, yang bertubuh lebih tinggi dan besar dibandingkan raksasa lainnya.

Bahkan adiknya pun, jauh lebih tinggi dan besar dibandingkan Bebu. "Ayah, kenapa tubuhku tidak seperti raksasa lain?" tanya Bebu. Ayah sesaat diam, lalu tersenyum. "Bebu, pasti Sang pencipta punya rencana, mengapa tubuhmu tidak seperti raksasa lain". "supaya aku dihina dan dipandang rendah oleh raksasa lain? Begitu, Yah?". "Tentu bukan, sayang". "Lalu kenapa?".

Ayah seperti kehabisan kata-kata. Bebu berlari menjauh. Bebu tak peduli, meskipun Ayah memanggil-manggilnya. Bebu lari ketempat yang paling disukainya. Sebuah gua kecil di kaki bukit. Di sini, ia menyendiri. Biasanya, Bebu membawa makanan dan minuman yang cukup banyak. Semakin hari, simpanan makanan Bebu semakin banyak. Makanan kaleng, biskuit-biskuit kering .....Bebu akhirnya membuat lumbung makanan di gua itu. Tentu saja ia hanya menyimpan makanan yang awet.

Karena simpanan makanannya cukup banyak Bebu jarang pulang ke rumah. Ia menginap di dalam gua itu. Tak ada satu raksasa pun yang tahu letak gua tersebut. Kalaupun mereka tahu, mereka tak akan bisa memasuki pintu gua yang cukup kecil itu. Suatu sore, Bebu keluar dari gua. Ia ingin pulang karena rindu pada keluarganya. Namun, ketika tiba di desanya, Bebu sangat terkejut. Ia tak menemukan satu raksasa pun yang lau lalang. Saat melihat ke sekeliling, Bebu terkejut. Hampir semua rumah rubuh dan hangus terbakar. Ia akhirnya menemukan beberapa raksasa yang terluka di sudut-sudut jalan.

"Bebuuuu....!". Tiba-tiba Bebu mendengar suara ayahnya. Ia segera mencari asal suara ayahnya. Bebu sangat terkejut saat meihat ayahnya yang tampak kusut dan kotor. bebu segera berlari dan memeluk ayahnya. "Ada apa, Yah? Apa yang terjadi...?". "Syukurlah kamu selamat. Tadi siang, ada awan panas menyergap kampung ini". "Mana ibu dan saudara-saudaraku?". Ayah terisak sambil meneteskan air mata.
"Di mana mereka, Yah?". "Ibu, kakak, serta adikmu terluka. Mereka sudah dibawa ke rumah sakit". Bebu menangis sedih. Beberapa saat kemudian, beberapa raksasa yang selamat berdatangan. Mereka sedih karena kehilangan sanak saudara. selain itu, mereka mulai lapar. Hati Bebu menjadi iba melihat mereka. Ia bersyukur karena keluarganya selamat semua.

Bebu lalu bergegas kembali ke guanya. Ia mengambil semua persediaan makanan Bebu di gua, lalu membawanya ke desa. Semua raksasa heran melihat Bebu membawa banyak makanan. Bebu dengan cekatan membagikan makanan kepada Ayah dan raksasa lainnya. Semua raksasa berterima kasih kepada Bebu. kalau tidak ada Bebu, di dalam keadaan darurat seperti ini, mungkin mereka akan mati lemes karena tidak ada makanan yang bisa dimakan.

Ayah bangga pada Bebu. Kini, Bebu menyadari, Raksasa seperti dirinya dibutuhkan oleh raksasa lain. Bebu tidak sedih lagi karena bertubuh pendek. Beberapa waktu kemudian, Ibu dan adik bebu sudah sehat. Bebu sangat gembira. Apalagi, warga desa kini menobatkannya sebagai pahlawan. (sumber: Majalah Bobo tahun xxxix, edisi 28)


25 komentar:

Anonim mengatakan...

benarkah? sy mngalami hal yg serupa. pada ahirmya sy mngeti kalau tuhan itu tidak ada. maaf sbelumnya, scara umum manusia yang menyerahkan semua pada tuhan mereka adalah manusia yang lemah.
pernahkan mmbaca teori bahwa agama sebenarnya buatan manusia karena aturan tidak bisa membuat manusia ke arah perdamaian. bukannya saya atheis, dulu saya juga mengakui adanya tuhan namun karena terlalu berharap pada seuatu yang bahkan tidak nyata maka itu membuka pikiran saya menjadi lebih logis.

Anonim mengatakan...

Saya juga mengalami hal yang sama... saya sering sekali stress akibat penampilan saya.. saya merasa iri dengan teman2 dan adik kakak saya.. sampai2 saya takut melihat kaca karena takut saya kehilangan percaya diri saya..

Love mengatakan...

Ya

Unknown mengatakan...

Ngomong anda ini mungkin anda ini ngerasa sudah pintar akhirnya sok logis yg tdk pada tempatnya, logis sih bisa yg utk agama klo mau pke logis semua memakai pengetahuan dunia yg kita anggap sdh terlalu canggih masih ada batas maksimal dan msh bnyk yg belum kita temukan saat ini sprt contoh mgkn sblm ditemukan cara membuat bohlam atau telephone klo dipikirkan skrg ini pst tdk logis bagi anda, nah disitu terlihat bhw pikiran org sblm itu brrt msh sgt terbatas, begitu pula pikiran anda sgt ini sangat picik dan sdh pasti tidak beriman. Apa dunia dan isinya tercipta begitu saja? Coba jawab dgn pikiran sok logis anda tp jgn ngaco malah semakin aku katakan bodoh bukan logis anda!!!

Irma Siesti Peresti mengatakan...

kisah yang menginspirasi :D bebu. tp sya tidak termotivasi :'

Unknown mengatakan...

Saya selalu minder saat bertemu orang lain karena wajah saya jelek. bahkan saya selalu di pandang sebelah mata oleh guru, teman, wanita tidak ada yang mau dengan saya. mungkin benar Tuhan itu gak pernah ada. dan kita ini hanyalah kumpulan atom yang hina. yang lemah dan tidak akan pernah menang dari kesedihan dan keputusasaan.

Anonim mengatakan...

dulu bisa dibilang ibadah sya lumayan tekun, siang malam saya selalu berdoa berdoa dan beroda agar saya memiliki rupa yang menarik, tampan dan saya bisa mendapatkan kekasih yang saya inginkan... tapi ya itu smua ga pernah terwujud dan saya gagal mendapatkan cinta, jujur gua dari sd smpe sekarang belum pernah ngerasaiin yang namanya cinta, hidup selalu ajh monoton... semenjak itu sma mulai ragu akan ketuhanan tpi suatu hari sya berhasil memancungkan hidung sendiri walaupun pakai alat bantu tpi saya bersukur kembali, 2 thun berlalu sya mulai aga gelisah.. memang saya menjadi menarik, namun bnyk yang bilang hidnung sya tidak natural dan membuat saya menunduk setiap saat, saya pun kecewa kenapa tuhan yang maha esa tidak bisa mengubah wajah saya dalam sekejap? pikir saya, hari berhari saya mulai kehilangan iman saya secara perlahan.. namun adakala saya ingin bertaubat dan ingin masuk surga, tpi rasa kecewa dihati masih terus menyelimuti sampai sekarng

hei sunshine mengatakan...

Tuhan mendengarmu berdoa, tetapi ia ingin mengetahui dulu untuk apa kau berdoa spt itu. Jika niatmu baik, pasti tuhan kabulkan. Jika niatmu mengundang keburukan, maka tuhan tidak akan mengabulkan, karena ia masih sayang padamu

🙂 mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Trta kta sama

Unknown mengatakan...

Sama bro gua juga dulu rajin ibadah bahkan sampai umroh dan 7 taun di pesantren namun sirna setelah saya gak nambah tinggi dan gak nambah ganteng

MEMANG TUHAN GAK ADIL DAN SEBENARNYA TUHAN ITU GAK ADA

Unknown mengatakan...

SAMA BRO FISIK TERNYATA GAK BISA DI UBAH

MEMANG TUHAN GAK ADIL BANGKE

Unknown mengatakan...

HALAH KONTOL
TAIK BANGSAT

TULISAN GAK MENYELESAIKAN MASALAH
PASTI DI SURUH SABAR, SABAR DAN SABAR

SAKIT HATI GUA WOIII
UDAH HABIS PULUHAN JUTA BUAT PENINGGI BADAN DAN OBAT GANTENG TETAP AJA FISIK GUA GAK BERUBAH

KONTOL MEMANG TUHAN GAK ADIL

BANGSATTTTTTTT

Anonim mengatakan...

COBA PIKIR "KENAPA WAJAH ORANG EROPA DIKASIH RUPAWAN TETAPI MEREKA KAUM SERING MAKSIAT??..."PIKIR LAGI KENAPA WAJAH ORANG INDO GA DIBERI RUPAWAN??..PENDOSA DI NEGRI INI SEDIKIT??..

Rin mengatakan...

sebab kalau diberi wajah rupawan dia akan berbuat maksiat, Allah menyayanginya dengan menjadikan tidak rupawan agar kamu ttp pada-Nya tp sayang kamu malah berbalik. Cinta-Nya bertepuk sebelah tangan. Astagfirullah.

Bang Tolep mengatakan...

sama res, senasib.

Bang Tolep mengatakan...

Rin add fb ku donk https://facebook.com/tolepcoymalmsteen

Bang Tolep mengatakan...

iya ya, pasti dsuruh sabar doank

Bang Tolep mengatakan...

senasib om

Bang Tolep mengatakan...

Tetep aja ngerasa jelek

Anonim mengatakan...

Mau gimana lagi,satu²nya cara cuma terima yang memang tidak bisa anda rubah...

Anonim mengatakan...

Kalau punya bny uang buat oplas aja brayy lbh masuk akal...

Lebih murah lagi pasang susuk hehehe...

Anonim mengatakan...

Sejelek apapun wajah anda bila anda selalu berbuat baik , suka menolong maka wajah anda tetaplah jelek...

Anonim mengatakan...

Karena dunia itu adil. Coba deh anda pikir, logis gak perkataan saya.

IsaL mengatakan...

Sebenernya tergantung kaumnya, Lihat cina, udah jelek penuh maksiat, Tapi terlihat juga ketidak adilan Tuhan, Dia Pilih kasih dengan Bangsa israil, Bangsa eropa sana lebih di sayang daripada bangsa kita

Posting Komentar

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ