Tanggal 13 Desember 2011,
Teringat
setahun yang lalu pada tanggal 13 Desember 2010. Dimana pada hari itu saya ke Gedung
Graha Rekso National Food jam 10:00 wib tepat untuk menemui Ian Wibisono
(Manager HRD Mc Donald’s). Singkat cerita, sesampai di gedung Graha Rekso
National Food lantai 5. Saya duduk di sofa merah sambil melihat tv untuk
menunggu Pak Ian keluar dari ruangan kantornya.
Selang
beberapa menit beliau keluar dari ruangannya dengan wajah senyum. Mungkin
dengan senyumannya ini bisa menyebarkan aura positif ke saya agar saya tidak
begitu tegang dan gugup bertemu dengan beliau. Beliau menunjukkan ruangan
khusus untuk kita berdua berbicara empat mata.
Beliau
sangat ramah dan sopan dalam menanyakan masalah ke saya. Saya ingat juga
pertanyaan beliau “Why Syaid, why??, Kenapa Kamu tidak begitu bahagia kerja di
Mc Donald’s??”. Saya pun menjawab dengan tenang “Karena begini Pak bla, bla,
bla dan bla”. Setelah, kita berbicara yang hampir memakan waktu kurang lebih
setengah jam.
Ternyata
kesalahan-kesalahan saya masih bisa dimaafkan oleh Pak Ian Wibisono dan Beliau
pun menawarkan kepada saya. “Syaid, Kamu mau diteruskan/dilanjutkan atau tidak
di Mc Donald’s??”. Suatu keputusan yang cepat
yang harus saya putuskan hari ini dan detik ini. Tanpa berpikir panjang
saya pun memutuskan untuk berhenti dari Mc Donald’s sebagai Management Trainee,
apapun itu resiko dan sanksinya. Karena
saya tahu dalam diri saya, saya telah gagal untuk menjadi seorang MT di Mc
Donald’s. Dan kenang-kenangan terakhir dari beliau dan Mc Donald’s adalah saya
diberikan buku catatan kecil Dream Big Mc Donald’s.
Sebenarya
ada banyak ilmu di MC Donald’s tentang “People Management” dan ilmu-ilmu
manajemen yang diadopsi dan diakui di dunia, seperti: “ 7 Habit or Highly
Effective People – Steven R. Covey dan Situational Leadership – Ken Blanchard”.
Namun, keputusan adalah keputusan walau keputusan saya berani berhenti di Mc
Donald’s dan berani menanggung segala resiko yang saya hadapi.
“Manusia bisa bahagia
bisa tidak adalah tergantung pilihannya sendiri”. Abraham Lincoln, Presiden
Amerika Serikat.
1 komentar:
testttt
Posting Komentar