Momen di PRJ 2011

Minggu, 03 Juli 2011

| | |
3 Juli 2011

Senangnya hatiku di hari minggu ini karena pertama kali aku dapat jadwal bekerja di pagi hari. Kamu tahu kenapa aku bisa masuk pagi???. Soalnya temanku (shift 1) tukeran jadwal dan juga di hari minggu ini aku diajak pergi ke PRJ sama kakakku, sesudah aku pulang dari kerja.  dan tak lupa aku menjemput D.R.C di rumahnya untuk pergi bareng ke kantor. Waktu di pagi hari kala itu terasa sangat lama bagiku. Namun, detik demi detik berjalan berganti menit kemudian menit pun berganti menjadi jam.


Angka sudah menunjukkan 12:00 wib, tuntas sudah pekerjaanku di minggu pagi cerah ini. Di saat bersiap-siap untuk pulang F. (temanku shift 1) ingin pulang bareng denganku tapi aku sudah janji pulang sama D.R.C. Sesampai di rumah D.R.C aku sempat bersinggah sebentar untuk minta plaster dengan maksud menggantikan plaster lamaku karena kakiku terluka terkena pecahan keramik kamar mandi sejak dua hari yang lalu.


Tiba-tiba HPku berdering. Kamu tahu siapa yang meneleponku???. Siapa lagi kalau bukan My mother. My mother menanyakanku "Agus lagi dimana?".  "Nih, lagi mau jalan pulang". Jawabku (padahal lagi di rumah D.R.C). "Ke PRJ-nya naik motor ga jadi pake mobil". Kata ibuku. "Lah kok ga jadi pake mobil?". Tanyaku. "Nanti aja mama jelasin di rumah, Nih da Afri sudah nunggu Agus daritadi " Jawab ibuku. Serentak saja aku buru-buru pamit pulang sama D.R.C tapi D.R.C menahanku katanya "Ga sopan Id! Masa uda kesini ga pamit sama Nenek dan Tanteku, ntar ga boleh main kesini lagi loh!". "Tapi gw dah ditunggu sama kakak gw untuk pergi ke PRJ!". Namun, D.R.C tetap saja menahanku pulang. Ya sudah aku langsung pamit dengan nenek dan tantenya.


Pulang ke rumah Aku diomelin oleh kakaku karena aku terlambat pulang. "Katanya jam 12:30 wib, kok pulangnya jam 01:00 wib sih!!!". Teguran kakakku. "Lah, khan macet. Emang dijalan ga macet!". Jawabku ketus. Untungnya, ibuku melerai kakakku dan aku. "Sudah-sudah shalat zuhur dan makan sana nanti keburu malam ke PRJnya". Aku bertanya pada ibuku "Ma, kok ga naek mobil sih??, khan A.R mau ikut, terus di Kota tadi ada razia polisi, khan kita punya helm SNI cuman ada 2 dan satunya lagi helm cetok?? Mendingan Da Afri sama A.R saja ke PRJ naik motor??". Tiba-tiba saja kakakku memotong pembicaraanku dan menjawab dengan ketus "Apaan sih Agus!!! tadi pagi da Afri udah tunggu Agus pulang. Eh! Sekarang ga mau ikut, mendingan dari tadi pagi da Afri uda jalan duluan ke PRJ!!. Lagi pula jalan ke PRJ ga lewat kota. Norak banget sih jadi orang!!!". 

Lagi-lagi ibuku melerai pertengkaran sengitku layaknya Tom and Jerry. "Sudah sana Afri makan dan Agus shalat Zuhur, kalau bertikai melulu ga bakalan jalan nih!". Kata ibuku. Sehabis makan dan shalat Zuhur, aku dan pembantuku duluan berangkat ke Kosan A.R (Cewek kakakku) dulu dengan maksud menunggu da Afri. Lama menunggu A.R untuk keluar dari kosan. Aku menyuruh pembantuku untuk menjemput dia dari kosannya. Akhirnya, yang ditunggu-tunggu datang juga.

Sesampai di PRJ, kami melihat-lihat stand-stand produk dan memutuskan untuk membeli modem, helm, mesin portable massage, raket nyamuk, dan Exhaust Fan untuk toilet. Oh yah, ada yang lucu, ketika kami berjalan dan melihat-lihat stand produk. Ada seorang pria yang  menjual produk cream pemutih jerawat dan tanganku dioleskan cream pemutih jerawat. Aku bilang "ga usah Mas, terima kasih!". Jawabku. Namun, pria tersebut menarik tanganku untuk dibawa ke standnya. "Nih, Mas bukti orang yang sebelum dan sesudah memakai Cream putih jerawat ini! (sambil telunjuknya menunjuk foto-foto testimoni) hanya dalam dua minggu dan komposisinya terdiri dari minyak zaitun dan bengkoang, coba deh mas bedain tangan mas yang dioleskan cream ini dengan tangan yang tidak dioleskan???". Tanya pria itu. "Yah, mas beda". Jawabku. "Agus, udah ditunggu da Afri tuh disana, ntar ditinggalin loh!". suara panggilan Pembokatku. "Ga usah mas". Jawabku Sembari meninggalkan stand.  "Jadi, Ade ga mau jerawatnya disembuhin, Masya Allah!!!". Semprot pria tersebut dengan nada ketus. Pembokatku juga terkena semprot "Mba, kenapa sih!! orang anaknya mau beli juga".


Sebenarnya daritadi aku tidak berminat beli produk tersebut karena aku punya alasan tersendiri, yakni:
1. Produk tersebut murah dan tidak terkenal. Aku saja yang memakai produk terkenal dan mahal, seperti: Rohto Anti Acnes, Ponds, Biore, RDL dan The Body Shop aja jerawatku ga hilang malahan jerawatku bertambah.
2. Kalau produk itu memang menjanjikan memutihkan, kenapa yang jualan ga putih mukanya alias hitam???
3. Produk tersebut tidak jelas pencantuman nomor BPOM-nya
4. Produk tersebut juga tidak jelas asal pabrikannya.


Nah, itulah momenku di PRJ ketika bertemu dengan salesman yang menjual produknya dengan tidak ramah tetapi menjualnya dengan paksaan. Apakah Anda mempunyai momen ketika di PRJ tahun ini???





0 komentar:

Posting Komentar

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ